SENIMAN LUKIS INDONESIA
Seni lukis adalah salah satu cabang dari seni rupa.
Dengan dasar pengertian yang sama, seni lukis adalah sebuah pengembangan yang
lebih utuh dari menggambar.
Melukis adalah kegiatan mengolah medium dua dimensi atau
permukaan dari objek tiga dimensi untuk mendapat kesan tertentu. Medium lukisan
bisa berbentuk apa saja, seperti kanvas, kertas, papan, dan bahkan film di
dalam fotografi bisa dianggap sebagai media lukisan. Alat yang digunakan juga
bisa bermacam-macam, dengan syarat bisa memberikan imaji tertentu kepada media
yang digunakan.
Berikut ini adalah beberapa seniman lukis Indonesia (meski sebenarnya masih banyak maestro-maestro seni lukis yang dimiliki Indonesia) :
1. Affandi Koesoema (Cirebon, Jawa Barat, 1907)
Affandi Koesoema adalah seorang pelukis yang dikenal
sebagai Maestro Seni Lukis Indonesia, mungkin pelukis Indonesia yang paling
terkenal di dunia internasional, berkat gaya ekspresionisnya dan romantisme
yang khas. Pada tahun 1950-an ia banyak mengadakan pameran tunggal
di India, Inggris, Eropa, dan Amerika Serikat. Pelukis yang produktif, Affandi
telah melukis lebih dari dua ribu lukisan. Affandi meninggal pada tanggal 23 Mei 1990.
2. Basoeki Abdullah (lahir di Surakarta, 25 Januari 1915)
Basoeki Abdullah adalah salah seorang maestro pelukis
Indonesia.Ia dikenal sebagai pelukis aliran realis dan naturalis. Ia pernah
diangkat menjadi pelukis resmi Istana Merdeka Jakarta dan karya-karyanya
menghiasi istana-istana negara dan kepresidenan Indonesia, disamping menjadi
barang koleksi dari berbagai penjuru dunia. Basoeki Abdullah meninggal pada
tanggal 5 November 1993 pada umur 78 tahun.
3. Sindudarsono Sudjojono (Kisaran, Sumatra Utara, 14 Desember 1913)
Dia pionir yang mengembangkan seni lukis modern khas
Indonesia. Pantas saja komunitas seniman, menjuluki pria bernama lengkap
Sindudarsono Sudjojono yang akrab dipanggil Pak Djon ini dijuluki Bapak Seni
Lukis Indonesia Baru. Dia salah seorang pendiri Persatuan Ahli Gambar Indonesia
(Persagi) di Jakarta tahun 1937 yang merupakan awal sejarah seni rupa modern di
Indonesia.Pelukis besar kelahiran Kisaran, Sumatra Utara, ini
sangat menguasai teknik melukis dengan hasil lukisan yang berbobot. Dia guru
bagi beberapa pelukis Indonesia. Selain itu, dia mempunyai pengetahuan luas
tentang seni rupa. Dia kritikus seni rupa pertama di Indonesia.
4. Barli Sasmitawinata (lahir di Bandung18 Maret 1921)
Barli Sasmitawinata adalah seorang maestro seni lukis
realistik Indonesia. Seniman lukis Indonesia ini lahir di Bandung18 Maret 1921 itu menjadi
pelukis berawal atas permintaan kakak iparnya, tahun 1935,Sasmitawinata, agar
Barli memulai belajar melukis di studio milik Jos Pluimentz, seorang pelukis
asal Belgia yang tinggal di Bandung
5. I Nyoman Gunarsa
Dia adalah salah seorang seniman yang ternama yang
berasal dari Bali. Karya Lukisannya di dasari oleh cerita rakyat Bali, dan
legenda Hindu Dharma. Hal tersebut yang membuat gaya melukisnya berbeda dari
yang lain. Karya-karyanya berdasarkan eksplorasinya dari kesenian Bali, seperti
tarian tradisional, musik tradisional, upacara keagaman, dan keanekaragaman
lingkungan yang mempengaruhi banyak seniman yang berasal dari Bali dan
Indonesia. Kesuksesan yang diraihnya tidak didapat dengan mudah, ia meraihnya
dengan penuh perjuangan. Alumnus dari ASRI Yogyakarta ini memulai karirnya
sebagai tenaga pengajar di institut yang membesarkannya.
6. Hendra Gunawan (Bandung, 11 Juni 1918)
Hendra Gunawan dilahirkan pada 11 Juni 1918 di Bandung, Jawa Barat. Ia
beruntung karena sempat sempat masuk sekolah dan belajar melukis pada Wahdi,
seorang pelukis pemandangan. Dari Wahdi, ia banyak menggali pengetahuan tentang
melukis. Kegiatannya bukan hanya melukis semata, tetapi pada waktu senggang ia
menceburkan diri pada grup sandiwara Sunda sebagai pelukis dekor.Dari
pengalaman itulah, ia mengasah kemampuannya.
Berikut ini hasil karya para
seniman lukis Indonesia
 |
Lukisan karya Basoeki Abdullah |
 |
Lukisan karya Affandi |
 |
Lukisan karya S. Sudjojono |
 |
Lukisan karya I Nyoman Gunarsa |
 |
Lukisan karya Hendra Gunawan |
 |
Lukisan Barli Sasmiwinata
|
0 komentar: