Tempat - Tempat Bersejarah di Bali
Bali, Selain sebagai tempat wisata yang menarik, Bali juga
banyak memiliki cerita sejarah yang unik yang mana bekas sejarah itu masih bisa
kita saksikan sampai saat ini,
Di bawah ini adalah beberapa tempat bersejarah di Bali yang mungkin bisa menjadi alternative tempat berlibur anda ketika mengunjungi pulau seribu pura ini :
Di bawah ini adalah beberapa tempat bersejarah di Bali yang mungkin bisa menjadi alternative tempat berlibur anda ketika mengunjungi pulau seribu pura ini :
1. Istana Air Taman
Ujung di Kabupaten Karangasem
Istana yang terletak di bagian paling
timur pulau Bali ini adalah satu tempat wisata yang anda harus kunjungi, selain
tempatnya yang sangat menarik karena di kelilingi oleh air kolam yang bewarna
hijau di tempat ini juga anda akan disuguhkan oleh pemandangan indah seperti
Gunung Agung,Gunung Lempuyang, Bangunan bangunan peninggalan dari Istana ini
dan terlebih lagi mata anda akan dimanjakan oleh pemandangan pantai Amed yang
memukau. Untuk menuju tempat ini sendiri anda hanya akan memakan waktu 2 jam
dari Denpasar
Istana yang berdiri sejak tahun 1919 oleh Raja Karangasem
terakhir yaitu, I Gusti Bagus Jelantik yang bertujuan sebagai tempat
peristirahatan bagi raja dan keluarganya.Pada awalnya istana ini didirikan
untuk taman rekreasi bagi keluarga raja dan juga tempat untuk menyambut para
tamu tamu raja. Dan karena keindahan istana ini yang dikelilingi oleh air kolam
maka tempat ini dijuluki dengan “ Istana Air “. Istana ini sempat rusak akibat
gempa dari letusan gunung Agung pada tahun 1963 dan gempa dashyat pada tahun
1979 dan direnovasi kembali oleh pemerintah. Tempat ini juga bisa sebagai
alternative tempat foto praweding karena bangunan istana ini yang bergaya Bali
dan percampuran arsitektur dari Eropa yang tidak akan anda jumpai ditempat
manapun
2. Taman Tirta Gangga
di Kabupaten Karangasem
Taman Tirta Gangga adalah sebuah taman yang dikelilingi oleh
air, pada awalnya taman ini adalah sebuah tempat yang digunakan oleh penduduk
sekitar sebagai sumber mata air untuk minum dan juga sebagai mata air suci yang
disakralkan. Tempat sumber mata air inipun beralih fungsi ketika Raja
Karangasem yang bernama Anak Agung Anglurah Ketut Karangasem sedang berjalan
jalan dan melihat sumber mata air itu , Rajapun memutuskan untuk mejadikan mata
air ini sebagai tempat pemandian bagi Raja dan keluarganya pada tahun 1948 dan
diberi nama Taman Tirta Gangga yang mana arti dari nama itu adalah Tirta
artinya air yang disucikan dan Gangga adalah nama sungai suci dari India.Namun
sekarang taman ini digunakan sebagai tempat wisata.
Taman yang terletak di desa Ababi,kecamatan Abang kabupaten
Karangasem ini memiliki gaya bangunan percampuran Bali dan China.Taman ini
berdekatan dengan Istana air Taman Ujung , dan Puri Karangasem.
3. Istana Tampak
Siring di Kabupaten Gianyar
Istana yang dibangun pada tahun 1963 dan selesai pada tahun 1959
ini terletak di desa tampak siring, Kecamatan Tampak siring , Kabupaten
Gianyar. Istana yang dibangun setelah Kemerdekaan ini merupakan sebuah tempat
yang digunakan Presiden RI yaitu Insinyur Soekarno Hatta beristirahat,melakukan
rapat kerja, serta melakukan perundingan luar negeri.
Tampak Siring berasal dari kata Tampak dan Siring yang mana
Tampak berarti telapak dan Siring berarti Miring. Asal kata kata ini sangat
berkaitan erat dengan Legenda penduduk setempat, konon telapak kaki itu berasal
dari telapak kaki Raja Mayadenawa. Mayadenawa adalah orang yang pandai dan
sakti. Karena kesaktianya itu ia memberanikan diri menganggap dirinya adalah
seorang Dewa dan meminta penduduk setempat untuk menghormatinya. Karena
kelancangan Mayadenawe Dewa Indrapun mengutus pasukannya untuk menangkap
Mayadenawa. Merasa dirinya dikejar oleh pasukan dari Dewa Indra Mayadenawapun
melarikan diri ke dalam hutan dan untuk menghilangkan jejak kakinya
Mayadenawapun berlari sambil memiring miringkan telapak kakinya. Pasukan Dewa
Indrapun mengetahui bahwa telapak kaki itu milik Mayadenawa, mereka terus
mengejar Mayadenawa hingga masuk ke hutan, Mayadenawa ternyata tidak menyerah
ia menggunakan semua kesaktiannya dengan cara meracuni sebuah sungai dengan air
matanya.
Akibat perbuatanya banyak penduduk setempat serta pasukan Dewa
Indra terbunuh akibat meminum air beracun tersebut. Mengetahui pasukannya dan
penduduk setempat banyak yang terbunuh akibat ulah Mayadenawa, Dewa Indrapun turun
langsung ke Bumi, kemudian Dewa Indra yang kala itu berubah menjadi Sangkul
Putihpun menangkap dan membunuh Mayadenawa dengan cara memotong kepalanya.Pada
akhirnya Mayadenawapun mati di tangan Dewa Indra untuk memulihkan keadaan desa
disana Dewa Indrapun membuat sebuah mata air yang mana mata air tersebut
dijadikannya sebagai penawar racun. Dimana mata air itu disebut dengan Tirta
Empul ( Air Suci ) kisah itulah yang membuat tempat itu bernama Tampak Siring.
Istana ini berdiri atas prakarsa Presiden Soekarno yang
menginginkan adanya tempat peristirahatan yang hawanya sejuk jauh dari
keramaian kota, cocok bagi Presiden RepublikIndonesia beserta keluarga maupun
bagi tamu-tamu negara.
Arsiteknya adalah R.M. Soedarsono dan istana ini dibangun secara
bertahap. Komplek Istana Tampaksiring terdiri atas empat gedung utama yaitu
Wisma Merdeka seluas 1.200 m dan Wisma Yudhistira seluas 2.000 m dan Ruang
Serbaguna. Wisma Merdeka dan Wisma Yudhistira adalah bangunan yang pertama kali
dibangun yaitu pada tahun 1957. Pada1963 semua pembangunan selesai yaitu dengan
berdirinya Wisma Negara dan Wisma Bima.
Istana ini terletak sangat dekat dengan mata air Tirta Empul
yang juga sebagai tempat umat Hindu melakukan persembahyangan. Disini anda akan
merasakan keindahan alam gianyar yang masih sangat asri, Binatang binatang yang
di lindungi pemerintah dan air jernih dari mata air Tirta empul.
4. Taman Ayun di
Kabupaten Badung
Taman Ayun adalah sebuah pura sekaligus tempat wisata yang
terletak di Desa Mengwi, Kecamatan Mengwi,Kabupaten Badung. Pada awalnya Taman
Ayun adalah sebuah kerajaan yang dibangun oleh Raja Mengwi bernama I Gusti
Agung Ngurah Made Agung pada tahun 1634 yang hanya dipergunakan untuk kalangan
keluarga kerajaan Mengwi. Kerajaan Mengwi juga merupakan salah satu kerajaan di
Bali karena perekembangannya kerajaan Mengwi ditaklukan oleh kerajaan Badung.
Taman Ayun memiliki arti sendiri Taman yang berarti Taman dan Ayun yang berarti
Cantik. Taman ini memang sangat asri dan cantik, Pura atau taman ini berdiri
diatas dan dikelilingi oleh sungai mengwi terlebih lagi di dalam taman ini ada
sebuah museum manusia yadnya yang meperlihatkan sebuah ritual di Bali dari
dalam kandungan hingga meninggal. Taman Ayun pernah hancur akibat gempa dashyat
dan direnovasi kembali pada tahun 1934.
Taman ini dibagi menjadi 3 bagian yaitu bagian luar ( Nista
Mandala ), bagian dalam ( Madya Mandala ) dan Bagian tengah ( Utama Mandala
).Jika anda berlibur ke Kabupaten Tabanan jangan lupa untuk mampir ke Taman
Ayun tiketnyapun sangat terjangkau disini anda bisa melihat arsitektur
percampuran Bali dan China pada masa lalu.
5. Gunung Kawi di
Kabupaten Gianyar
Tempat wisata Gunung Kawi, terletak tidak jauh dari Istana
Tampak Siring. Tempat ini memiliki nilah sejarah yang sangat tinggi. Menurut
Sejarah Raja Udayana merupakan salah satu raja terkenal di Bali yang berasal
dari Dinasti Marwadewa. Melalui pernikahannya dengan seorang puteri dari Jawa
yang bernama Gunapriya Dharma Patni, ia dikaruniai dua orang anak bernama
Erlangga dan Anak Wungsu. Setelah dewasa, Erlangga kemudian menjadi raja di
Jawa Timur, sementara Anak Wungsu memerintah di Bali. Telah banyak bukti yang
menandakan bahwa Gunung Kawi merupakan salah satu tempat bersejarah salah satu
bukti tersebut adalah tulisan tulisan yang bertuliskan bahasa dan huruf kediri
Jawa Timur. Gunung Kawi ini dibangun sebagai tempat penyimpanan abu raja dan
ratu ratunya. Jika anda mengunjungi tempat ini anda akan merasakan Bali di masa
lalu dan juga akan merasakan sebuah tempat yang benar sunyi jauh dari
kebisingan.
6. Puputan
Margarana di Tabanan
Puputan margarana adalah sebuah peristiwa perang yang terjadi di
desa Margarana Kabupaten Tabanan oleh Rakyat Indonesia untuk melawan Kolonial
Belanda untuk mempertahankan Kemerdekaan Indonesia. Sejarah singkat tentang
Puputan Margarana ini berawal dari sebuah pertempuran yang dipimpin oleh Kepala
Divisi Sunda Kecil Kolonel I Gusti Ngurah Rai.
Dimana Pasukan TKR di wilayah ini bertempur dengan habis habisan
untuk mengusir Pasukan Belanda yang kembali datang setelah kekalahan Jepang,
untuk menguasai kembali wilahyahnya yang direbut Jepang pada Perang Dunia ke 2,
mengakibatkan kematian seluruh Pasukan I Gusti Ngurah Rai yang kemudian
dikengang sebagai Perang Puputan serta mengakibatkan Belanda sukses mendirikan
Negara Indonesia Timur.
Asal mula dari kata
Puputan Margarana adalah Puputan yang berarti Perang habis habisan dan
Margarana sendiri diambil dari nama desa atau wilayah yang menjadi saksi bisu
pertermpuran tersebut. Di tempat ini anda bisa melihat makam para pahlawan yang
berjejer rapi serta seluruh peralatan dan senjata yang digunakan oleh pahlawan
pahlawan ketika berperang
7. Kerajaan
Balingkang di Bangli
Pura yang letaknya
jauh dari perkotaan ini dulunya adalah sebuah kerajaan di Bali yang sangat
terkenal, Kerajaan ini terkenal karena pertama kalinya seorang putra dari Bali
bernama Sri Haji Jayapangus menikahi seorang wanita dari China yang beragama
Budha, Sri Haji Jayapangus adalah seorang Raja yang bertahta di Gunung
Panarajon ia memiliki seorang permaisuri bernama Sri Parameswari Induja Ketana
tetapi ia jatuh hati dengan dayang istana milik penasihatnya ( Mpu SiwaGandhu ) yang
bernama Kang Cing We putri dari I Subandar. Mendengar pernikahanya dengan Kang
Cing We, Mpu Siwa Gandhu penasihat Raja menentang keras pernikahan Jayapangus
dengan Kang Cing We yang berbeda agama . Tetapi Raja Jayapangus tetap menikahi
Kang Cing We dengan upacara karena rasa cintanya yang luar biasa pada gadis
China tersebut. Mendengar putrinya akan dinikahi Raja Jayapangus ibu Kang Cing
Wepun membekali putrinya dengan 2 keping uang kepeng ( uang bolong ). Mpu Siwa
Gandhu yang mendengar pernikahan merekapun sangat marah beliau pergi bertapa
meminta badai selama satu bulan 7 hari untuk mengahancurkan istana Jayapangus
di Panerajon.
Ketika upacara pernikahan berlangsung banyak bencana yang
terjadi seperti hujan deras, dan badai sesuai dengan doa Mpu Siwa Gandhu banyak
rakyat yang mati akibat bencana itu dan juga istana Panerajon hancur berkeping
keeping. Tetapi Jayapangus tetap menikahi putri yang ia cintainya itu. Setelah
pernikahan tersebut Jayapanguspun dan orang orang setianya pergi mengungsi ke
sebuah hutan di desa Jong Les disana mereka membangun sebuah pusat kerajaan
yang bernama Dalem Balingkang .Bali melambangakan seorang putra Bali dan Kang
yang diambil dari nama putri China yang juga istri dari Jayapangus Kang Cing We
sedangkan Dalem yang melambangkan tempat istana itu berada. Setelah mendirikan
Kerajaan itu Jayapangus dan Permaisurinya hidup dengan bahagia hingga kerjaan
tersebut sangat terkenal ke seluruh Bali dan sangat berpengaruh di Bali.
Pada akhirnya
kerajaan itu hancur akibat bencana alam gunung meletus ( Gunung Batur ). Dan
kerajaan itu kembali dibangun dan diperbaiki oleh Ida Dewa Agung Mayun Sudha
seorang raja yang memerintah di kerajaan Pejeng dengan dibantu orang orang di
desa Pinggan karena adanya bisikan dari Ida Bethara Beliau tinggal di sana
untuk waktu yang cukup lama dan ketika ia mengetahui tanah di Balingkang tidak
subur iapun pindah ke tempat lain dan menetap disana tetapi ia tetap datang ke
Pura Balingkang untuk menyembah Ida Betara disana bersama seluruh keturunannya
dan menyerahkan Pura Dalem Balingkang kepada penduduk desa Pinggan agar dirawat
dan diupacari selayaknya. Jika anda ingin ketempat bersejarah ini anda akan
melihat bekas bekas kerjaan Jayapangus dan juga anda akan melihat sebuah kuil
di dalam pura ini yang mana kuil itu dipersembahkan untuk memuja Putri Kang
Cing We yang berasal dari China.
Tempat tempat bersejarah diatas masih bisa anda lihat dan
saksikan di beberapa tempat di Bali, Jika anda berlibur ke Bali jangan lupa
menyisakan waktu anda ke tempat tempat bersejarah dan dianggap sakral oleh umat
Hindu ini yang mana akan membuat liburan anda di Bali semakin menarik dan tak
terlupakan.
0 komentar: