POTENSI DIRI

Potensi Diri
Pengertian potensi
Potensi berasal dari bahasa Inggris to potent yang berarti keras, kuat. Istilah lain potensi adalah kemampuan, kekuatan, kesanggupan atau daya baik sudah terwujud atau belum terwujud. Menurut kamus umum Bahasa Indonesia potensi berarti kemampuan yang mempunyai kemungkinan untuk dikembangkan.
Berdasarkan pengertian di atas potensi merupakan daya yang dimiliki oleh setiap manusia. Hanya saja, daya itu belum terwujud atau belum dimanfaatkan secara maksimal. Dalam penjelasan di atas telah disinggung bahwa manusia dianugerahi cipta, rasa,
dan karsa.
Macam-macam potensi diri
Untuk memahami potensi diri yang dimiliki setiap manusia ada baiknya kita pahami terlebih dahulu macam-macam potensi. Secara umum, Budiyanto menyebutkan bahwa potensi diri setiap manusia terdiri dari:
a. Potensi fisik (psychomotoric) adalah organ fisik manusia yang dapat dipergunakan dan diberdayakan untuk berbagai kepentingan pemenuhan kebutuhan hidup. Setiap potensi fisik yang dimiliki manusia mempunyai fungsi sendiri-sendiri. Misalnya: kaki untuk berjalan, mulut untuk berbicara, telinga
untuk mendengar dan lain sebagainya.
b. Potensi mental intelektual (intellectual quotient) adalah potensi kecerdasan yang ada dalam otak manusia. Potensi ini berfungsi untuk menganalisis, merencanakan, menghitung dan lain sebagainya.
c. Potensi emosional (emotional quotient), adalah potensi kecerdasan yang ada pada otak manusia (otak belahan kanan). Potensi berfungsi untuk mengendalikan marah, bertanggung jawab, motivasi, kesadaran diri dan lain sebagainya.
d. Potensi mental spiritual (spiritual quotient), adalah potensi kecerdasan dalam diri sendiri yang berhubungan dengan kearifan di luar jiwa sadar (bukan hanya mengetahui nilai tetapi menemukan nilai. Spiritual quotient dapat terbentuk melalui pendidikan agama formal.
e. Potensi Ketahanmalangan (adversity quotient), adalah potensi kesadaran manusia yang bersumberkan pada bagian dalam diri manusia yang berhubungan dengan keuletan, ketangguhan dan daya juang. Adversity quotient (AQ) adalah faktor spesifik sukses (prestasi) seseorang karena mampu merespon berbagai kesulitan. Melalui AQ manusia mampu mengubah suatu rintangan sebagai penghalang menjadi peluang.
Mengembangkan potensi diri
Setelah memahami bahwa setiap manusia memiliki potensi, apa yang harus dilakukan agar potensi dapat memiliki daya yang optimal? Manusia harus mau berkerja keras untuk mengembangkan potensi secara obyektif dan realistis.
Bagaimana penjelasannya?
Obyektif berarti dalam mengembangkan potensi diri harus bersikap jujur, apa adanya, tidak berlebih-lebihan dan tidak mengurangi apa yang telah menjadi kenyataannya. Dengan sikap obyektif ini maka dalam mengembangkan potensi dirinya akan bersikap proporsional,
sesuai dengan kemampuan yang ada. Sedangkan realistis adalah bahwa dalam mengembangkan potensi diri manusia selalu belandaskan kenyataan. Apa yang kita kembangkan sesuai dengan dengan apa yang ada pada diri kita.
Pengembangan potensi diri mem-punyai manfaat untuk mengembangkan nature dan nurture. Apa yang dimaksud
dengan nature dan nurture? Nature ada-lah sikap pribadi manusia yang terbentuk dari pembawaan sejak lahir. Sedangkan
yang dimaksud dengan nurture adalah sikap pribadi manusia yang terbentuk ka-rena pengaruh lingkungan.
Untuk itu, pengembangan potensi diri berarti berusaha mengembangkan kepribadian yang berasal dari dalam dan dikembangkan melalui interaksi dengan lingkungan
kehidupan. Pengembangan potensi sebagai upaya untuk memaksimalkan seluruh potensi yang positif dan meminimalkan seluruh kelemahan yang ada pada diri manusia, yang
akhirnya mampu bersikap sesuai dengan kodratnya sebagai makhluk pribadi maupun sosial atau sebagai makhluk Tuhan
Menurut La Rose, pengembangan diri dapat dilakukan melalui beberapa langkah, yaitu:
a. Bergaul dengan yang bukan satu profesi.
b. Pilihlah teman yang dapat diajak diskusi dan tidak mudah tersinggung, serta mau memberi umpan balik yang sesuai realita.
c. Bersikap dan berpikir positif terhadap sesama.
d. Biasakan mengucapkan berterima kasih.
e. Biasakan mengatakan hal-hal yang menghargai orang lain.
f. Biasakan berbicara aktif
Ciri-ciri orang yang berpotensi
La Rose (1991:56) menyebutkan bahwa orang yang berpotensi memiliki ciri-ciri-ciri sebagai berikut:
a. Suka belajar dan mau melihat kekurangan dirinya,
b. Memiliki sikap yang luwes,
c. Berani melakukan perubahan secara total untuk perbaikan,
d. Tidak mau menyalahkan orang lain maupun keadaan.
e. Memiliki sikap yang tulus bukan kelicikan
f. Memiliki rasa tanggung jawab,
h. Menerima kririk saran dari luar,
j. Berjiwa optimis tidak mudah putus asa.
Kalian tentu memahami menjadi orang yang berprestasi merupakan dambaan setiap orang. Namun terkadang setelah prestasi diraih justru berdampak kurang baik misalnya
saja menjadi sombong, kurang menghargai orang lain bahkan merasa dirinya paling hebat.
Untuk itu dalam upaya mengembangkan potensi diri untuk meraih prestasi, kita harus selalu mengembangkan sikap sebagai berikut:
a. Berdoa kepada Tuhan
Sebagai makhluk yang beriman dan bertakwa kepada Tuhan sebelum melakukan suatu aktifitas terlebih dahlu harus berdoa kepada Tuhan. Dengan berdoa diharapkan apa yang kita lakukan akan berhasil dan bermanfaat bagi diri sendiri maupun orang lain.
b. Mengenal potensi diri
Sebagai makhluk individu dalam pengembangan potensi diri perlu mengetahui akan kekurangan dan kelebihan pada diri kita. Dengan mengetahui akan diri kita sendiri apa yang akan kita lakukan dapat bermanfaat dalam hidup.
c. Belajar secara teratur
Dengan belajar secara teratur dapat memberikan dorongan untuk meraih cita-cita hidup. Sebagai seorang pelajar untuk mendapat prestasi yang tinggi harus belajar secara teratur. Kebiasaan gemar membaca akan menambah wawasan yang luas. Selain itu, kita
akan memperoleh berbagai pengetahuan yang bermafaat dalam kehidupannya.
d Tidak putus asa
Dalam mengembangkan potensi diri, kita harus menyadari bahwa di sekeliling kita banyak hambatannya. Supaya cita-cita kita berhasil harus menyadari akan kelihan ataupun kekurangan yang berada diri kita masing-masing.
e. Menetapkan cita-cita
Seorang pelajar akan berhasil dalam bejarnya jika telah menetapkan cita-citanya.
Cita-cita yang ditetapkan harus diusakan dapat terwujud dengan baik.
Hambatan dalam pengembangan potensi diri
Untuk mencapai suatu prestasi tidak semudah apa yang kita bayangkan. Setiap usaha yang kita lakukan selalu ada hambatan. Kita harus bisa meminimalkan hambatan yang sering menjadikan kegagalan agar potensi diri dapat berkembang sesuai yang diharapkan.
Hambatan-hambatan yang sering muncul dalam pengembangan potensi diri adalah sebagai berikut:
a. Hambatan yang berasal dari diri sendiri.
Hambatan yang lahir dari diri sendiri seseorang meliputi tidak ada tujuan jelas, adanya prasangka buruk, tidak mau mengenal diri sendiri, tidak memiliki sikap sabar, ada perasaan takut gagal, kurang motivasi diri, bersikap tertutup dan sebagainya.
b. Hambatan dari luar diri sendiri
Hambatan yang datangnya dari luar diri sendiri meliputi lingkugan keluarga, lingkungan kerja, lingkungan bermain, budaya masyarakat, sistem pendidikan, kualitas makanan yang dikonsumsi (gizi), dan sebagainya.

Sumber : https://www.facebook.com/GudangIlmu/posts/438713016274464.%202014

0 komentar: